banner 970x250

Kisah Sukses dan Aturan Lomba Merpati Kolong

banner 120x600
banner 468x60

Inpopedia, Jakarta – Semakin bertambahnya jumlah pecinta merpati kolongan di Indonesia telah mengukuhkan posisi mereka dalam komunitas hobi unik ini.

Tidak hanya karena keahlian merpati dalam manuver dan navigasi, tetapi juga karena kesetiaan serta potensi keuntungan finansial yang menggiurkan.

Beberapa kisah sukses menarik perhatian, seperti merpati bernama “Jaguar” milik Mas Juned yang laku terjual dengan harga fantastis mencapai 1,5 miliar rupiah, serta burung “Rampok” milik Haji Roni yang berhasil terjual dengan harga 2 miliar rupiah.

Namun, perlu diingat bahwa prestasi dan harga tinggi ini bukanlah hasil instan, melainkan melalui proses perawatan dan latihan yang konsisten.

Baru-baru ini, perlombaan yang diselenggarakan di Tegal dengan nama “Event Tabanas 1 Miliar” menarik partisipasi lebih dari 1.700 peserta.

Lomba ini dimenangkan oleh burung bernama Rubicon, yang berhasil membawa pulang piala serta hadiah uang tunai senilai 525 juta rupiah.

Bagi para pecinta merpati kolong pemula, penting untuk memahami dasar-dasar aturan lomba. Lomba ini umumnya terbagi menjadi dua kategori, yaitu kolong bebas dan kolong meja.

Kolong bebas mengharuskan burung mendarat tepat di matras dalam garis yang telah ditentukan oleh panitia, sementara kolong meja mengharuskan burung mendarat di meja yang disediakan.

Aturan lomba mencakup proses pendaftaran, pengundian lawan, serta teknik perlombaan. Ketika lomba dimulai, para joki bersiap untuk melepaskan merpati mereka dari titik start, sementara joki lainnya menunggu dengan waspada di dalam patek.

Saat wasit meniup peluit, para joki melepaskan merpati mereka dengan hati-hati, dan burung yang berhasil mendarat di kolong atas dan bawah serta menyentuh matras terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang.

Keberhasilan dalam lomba ini membutuhkan kombinasi antara keterampilan merpati, strategi joki, dan pemahaman mendalam tentang aturan lomba. Bagi yang tertarik untuk mencoba peruntungan dalam dunia merpati, ada baiknya untuk mencari tahu lebih lanjut di sekitar lingkungan mereka.

Jurnalis: SPT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *