Inpopedia, Bekasi, 3 Agustus 2025 – Minggu pagi yang cerah di Danau Kahuripan, yang terletak di area Perumahan Villa Gading Harapan 3 RT 27 RW 15, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tampak lebih semarak dari biasanya. Warga dari berbagai penjuru datang memadati area danau, tidak hanya untuk menghirup udara segar, tetapi juga untuk mengikuti beragam kegiatan rekreasi yang digelar secara gratis.
Di sepanjang tepian danau, tampak puluhan orang sibuk memancing. Anak-anak bermain, berlari-larian, dan tertawa ceria sementara para orang tua duduk bersantai di bawah rindangnya pepohonan. Tak sedikit pula yang membawa tikar dan bekal makanan untuk menikmati waktu bersama keluarga di alam terbuka.
Salah satu pengunjung yang datang dari luar kawasan adalah Bu Ika, warga Babelan Kota, yang hadir bersama suami dan kedua anaknya. “Saya dengar dari tetangga kalau di Danau Kahuripan ini bisa mancing dan rekreasi gratis. Jadi saya ajak keluarga sekalian jalan-jalan. Ternyata memang tempatnya asri dan nyaman,” ujar Ika dengan senyum hangat sambil mempersiapkan alat pancing untuk anaknya.
Kegiatan memancing ini memang menjadi daya tarik tersendiri. Siapa sangka di tengah padatnya wilayah perkotaan, terselip sebuah ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati tanpa harus mengeluarkan biaya. Warga bisa memancing dengan bebas, duduk bersantai di gazebo bambu, atau sekadar berjalan mengelilingi danau sambil menikmati hijaunya pepohonan dan semilir angin yang menyegarkan.
Tak hanya soal memancing, suasana di Danau Kahuripan juga diwarnai oleh berbagai aktivitas kebugaran. Ibu-ibu tampak antusias melakukan joging bersama. “Biasanya hari biasa kami sibuk antar anak sekolah, tapi kalau hari Minggu begini kan anak-anak libur, jadi kami manfaatkan buat olahraga bareng,” kata Bu Supri, salah satu warga yang rutin joging bersama kelompoknya setiap akhir pekan.
Anak-anak pun tak kalah senangnya. Mereka bisa bebas bermain tanpa gangguan gadget atau layar elektronik. Beberapa di antara mereka terlihat menggambar di atas tanah, mengejar kupu-kupu, atau sekadar duduk menikmati es krim buatan rumahan yang dijual oleh pedagang keliling.
Menurut salah satu tokoh warga, Pak Nur, kegiatan ini sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. “Kita ingin danau ini tidak hanya jadi tempat buang air hujan, tapi jadi pusat kegiatan warga. Ini ruang publik yang harus dijaga dan dimanfaatkan bersama,” ujarnya.
Semangat gotong royong juga terasa kental. Beberapa warga terlihat membersihkan sampah secara sukarela, sementara yang lain membantu mematok bambu di pinggir danau yang mulai lapuk.agar tidak longsor tanahnya Semua saling bekerja sama agar danau tetap menjadi tempat yang nyaman untuk dinikmati bersama.
Danau Kahuripan kini bukan hanya sekadar danau. Ia telah menjelma menjadi ruang kehidupan, tempat berbagi kebahagiaan, mempererat tali silaturahmi, dan menyemai rasa cinta pada alam. Sebuah oase kecil di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, yang mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa sangat sederhana — sesederhana kail, canda tawa, dan udara pagi yang segar.
(Dadan)