banner 970x250

Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, Ketum AsMEN Respon Positif

banner 120x600
banner 468x60

Inpopedia, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa dari berbagai latar belakang, salah satunya kepada presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Upacara penganugerahan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/11), sebagai wujud penghargaan negara terhadap jasa luar biasa para tokoh yang telah memberi kontribusi penting bagi Indonesia dalam  peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun ini.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 116/TK/2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Kendati pro kontra menyelimuti penganugerahan kepada bapak pembangunan Indonesia, Soeharto.

Nama-nama yang diumumkan mencerminkan keberagaman perjuangan: dari pemimpin bangsa, pejuang rakyat kecil, ulama, hingga sultan daerah.

Secara terpisah, Ketua Umum Asistensi Media Nasional (AsMEN) Nurkholis turut merespon dan menyambut baik penganugerahan tersebut.

Dia mengingatkan bahwa Presiden kedua Republik Indonesia ini berjasa dalam pembangunan Indonesia pasca Sukarno dengan pembangunan Repelitanya

“Jasa paling besar Suharto adalah pengentasan buta aksara di Indonesia dengan program sekolah Inpres nya yang bisa menekan angka buta aksara di Indonesia pada awal-awal pembangunan Indonesia,” kata Nurkholis.

Selain itu, kata pengusaha media ini, Suharto juga berjasa menciptakan swasembada pangan di Indonesia dan memberikan banyak beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa dengan nama Supersemar dan sejumlah program sosial lainnya.

“Intinya, Suharto kayak mendapatkan gelar pahlawan nasional,” dia menegaskan.

Berikut sepuluh tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini adalah:

1.Soeharto, Presiden RI ke-2.

2.Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4.

3.Marsinah, aktivis buruh perempuan.

4.Mochtar Kusumaatmadja, ahli hukum dan diplomat.

5.Rahmah El Yunusiyah, tokoh pendidikan dari Sumatera Barat.

6.Sarwo Edhie Wibowo, tokoh militer.

7.Sultan Muhammad Salahuddin, Sultan Bima XIV.

8.Syaikhona Muhammad Kholil, ulama kharismatik asal Bangkalan.

9.Tuan Rondahaim Saragih, tokoh pejuang dari Sumatera Utara.

10.Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore.

Presiden Prabowo dalam sambutannya menekankan pentingnya melihat perjuangan nasional secara utuh. “Bangsa besar adalah bangsa yang menghormati setiap perjuangan — baik di medan perang, ruang diplomasi, maupun di jalanan tempat rakyat menuntut keadilan,” ujarnya.

Penganugerahan tahun ini dinilai sebagai salah satu yang paling beragam dalam sejarah, karena menggabungkan figur presiden, sultan, tokoh agama, dan aktivis buruh dalam satu gelar kehormatan negara. Langkah ini juga menandai babak baru dalam upaya pemerintah mengakui peran berbagai lapisan masyarakat dalam perjalanan bangsa.

Dengan pengakuan resmi ini, sepuluh nama tersebut kini tercatat abadi dalam sejarah Republik Indonesia sebagai Pahlawan Nasional 2025.***

Foto : Tangkapan Layar Instagram @MetroTv

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *