Inpopedia, Tambun Selatan, Bekasi – Suasana Pasar Pagi di Perumahan Griya Asri 2 Blok G, Tambun Selatan, Bekasi, tampak ramai sejak Sabtu (20/12/2025) dini hari. Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, warga berbondong-bondong datang sejak pukul 03.00 WIB untuk berburu kebutuhan pokok segar.
Deretan lapak pedagang dipadati pembeli yang rela bangun lebih awal demi mendapatkan sembako untuk kebutuhan keluarga. Namun, di balik ramainya aktivitas pasar, keluhan terkait kenaikan harga sejumlah bahan pokok terdengar di berbagai sudut.
Yati, salah satu pengunjung pasar, mengaku cukup terbebani dengan kenaikan harga telur ayam. “Sekarang telur ayam sudah Rp30 ribu per kilogram. Padahal minggu lalu masih Rp25 ribu. Kenaikannya lumayan terasa,” ujarnya sambil menenteng kantong belanja.
Keluhan serupa disampaikan Rodiyah, warga lainnya, yang menyoroti harga cabai merah. “Cabai merah sampai Rp80 ribu per kilo. Pedasnya bukan cuma di lidah, tapi juga di dompet,” katanya dengan senyum pahit.
Tak hanya telur dan cabai, harga minyak goreng dan gula pasir juga mengalami kenaikan. Ibu Siti, warga sekitar pasar, mengaku khawatir kondisi ini akan terus berlanjut. “Minyak goreng sekarang Rp20 ribu per liter, gula pasir Rp15 ribu per kilo. Mudah-mudahan tidak naik lagi,” keluhnya.
Sementara itu, Agus, salah satu pedagang di Pasar Pagi Griya Asri 2, menjelaskan bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh meningkatnya biaya distribusi dan harga dari pemasok. “Kami pedagang hanya mengikuti harga dari distributor. Kalau harga dari sana naik, kami juga terpaksa menyesuaikan,” jelasnya.
Meski harga sembako mengalami lonjakan, pasar pagi tetap menjadi pilihan utama warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Mau mahal atau murah, tetap harus belanja untuk keluarga,” tutur Yati.
Pasar Pagi Griya Asri 2 Blok G sendiri beroperasi hingga pukul 09.00 WIB dan diperkirakan akan terus ramai hingga mendekati akhir tahun, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang hari besar keagamaan.

















