banner 970x250

Program Wakaf Sawah Produktif untuk Ketahanan Pangan Yayasan Rindang Indonesia

banner 120x600
banner 468x60

Inpopedia, Karawang, 25 Juni 2025 — Di antara ladang hijau padi yang mulai menguning sebagai tanda panen, Desa Pusaka Jaya Selatan di Kecamatan Cilebar, Karawang, menyaksikan munculnya semangat baru.

Yayasan Rindang Indonesia menyelenggarakan kegiatan panen raya di atas tanah wakaf seluas sekitar satu hektar di Kampung Cikunir.

Acara ini lebih dari sekadar panen; hal ini adalah simbol nyata dari kerjasama sosial demi ketahanan pangan nasional serta kepedulian kepada sesama.

Kegiatan yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna ini juga diisi dengan pemberian bantuan kepada puluhan anak-anak yatim dan janda lansia yang tinggal di sekitar. Mereka menerima paket kebutuhan pokok, uang tunai, dan mushaf Alquran yang diberikan langsung oleh pengurus Yayasan Rindang Indonesia sebagai wujud kepedulian yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Turut hadir dalam acara ini, Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia M. Adhie Pamungkas, Dewan Penasehat Aswar Wahab, Sesepuh Yayasan Iptu Slamet Riyadi, serta pengurus lain yang ikut terjun ke ladang untuk merayakan panen dengan penuh rasa syukur.

Dalam sambutannya, Aswar Wahab, yang merupakan Dewan Penasehat dan donatur tetap Yayasan Rindang Indonesia, memberikan apresiasi terhadap program wakaf untuk ketahanan pangan yang diusung oleh yayasan tersebut. “Ini sangat positif, terutama jika kerjasama antara lembaga sosial dan pemerintah ditingkatkan. Ini dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Pria dari Makassar, Sulawesi Selatan ini menekankan pentingnya memanfaatkan lahan yang selama ini tidak terurus agar bisa diubah menjadi lahan yang produktif lewat program wakaf. Ia berpendapat bahwa ini adalah langkah konkret untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

“Selama ada sinergi di antara pemerintah, lembaga sosial, pesantren, sekolah, universitas, dan masyarakat, saya percaya kita mampu menjawab tantangan besar seperti perubahan iklim, infrastruktur, pengairan, dan distribusi,” jelasnya dengan tegas.

Ia mengajak semua masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak ragu terlibat dalam sektor pertanian. “Bertani itu terhormat, merupakan bisnis yang menguntungkan, dan memiliki nilai sosial jika dilakukan dengan visi yang besar dan manajemen yang baik. ”

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia, M. Adhie Pamungkas, menyatakan bahwa panen raya ini adalah bagian dari visi Rindang Indonesia untuk menguasai 1. 000 hektar lahan sawah produktif wakaf sampai tahun 2045. Melalui skema wakaf uang dengan perkiraan biaya Rp100. 000 per meter persegi, program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi yatim piatu, dhuafa, dan masyarakat lokal.

“Ini bukan sekadar mimpi yang tidak ada realisasinya. Program 1000 hektar ini bisa diwujudkan lebih cepat dari tahun 2045 jika didukung oleh semua pihak. Ini bukan hanya soal menanam padi, tetapi juga menanam masa depan,” ungkap Adhie Pamungkas dengan penuh keyakinan.

Setelah panen, suasana menjadi haru saat puluhan anak-anak yatim dan janda lansia menerima paket sembako dari yayasan. Acara ini tidak hanya berbentuk materi namun juga disertai dengan doa bersama yang khusus ditujukan untuk almarhumah Ibu Asmah Wahab, ibu dari Aswar Wahab, sebagai bentuk penghormatan dan cinta dari seluruh keluarga besar Yayasan Rindang Indonesia.

Warga sekitar ikut merasakan suasana tersebut. “Kami sangat terbantu. Semoga program ini bisa berlanjut dan lahan-lahan lain juga dapat dijadikan sawah seperti ini,” kata Ibu Neni, salah satu janda lansia penerima bantuan.

Ate Heryana, seorang warga setempat yang mengelola lahan, menyampaikan rasa senang dan harapannya.
“Harapannya, program Yayasan Rindang Indonesia dapat berkembang lebih luas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, seperti cita-cita untuk menciptakan 1000 hektar lahan sawah,” ujarnya.
Kali ini, panen raya bukan hanya sekadar tentang hasil beras yang diambil dari tanah, melainkan juga tentang rasa peduli yang tumbuh. Yayasan Rindang Indonesia menunjukkan bagaimana program wakaf dapat menjadi alat yang efektif untuk menciptakan perubahan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan yang nyata.
Di sawah Kampung Cikunir, harapan tumbuh seiring dengan bulir padi yang sedang berkembang. Dari dukungan para donatur, masa depan anak-anak yatim dan masyarakat dhuafa sedang ditanam — setiap tambahan satu meter persegi lahan wakaf menjadi satu langkah maju untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *