Jakarta – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) kembali membuka akses publik untuk Lorong Sejarah Kemhan pada hari Sabtu, 26 April 2025. Kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan untuk memperkuat edukasi mengenai pertahanan dan sejarah perjuangan bangsa kepada masyarakat luas.
Lorong Sejarah Kemhan adalah sebuah wahana informasi dan edukasi yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, dan pengembangannya dilanjutkan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Wahana ini bertujuan untuk mengingatkan kembali bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang senantiasa berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaannya.
Sejak awal tahun 2025, Lorong Sejarah dibuka untuk umum sekali sebulan. Namun, khusus untuk bulan April 2025, Kemhan memberikan kesempatan lebih luas dengan membuka akses dua kali, yaitu pada tanggal 12 dan 26 April.
“Kami ingin masyarakat memahami lebih dalam tentang pertahanan dan sejarah bangsa ini. Melalui Lorong Sejarah, kami ingin menghidupkan kembali memori kolektif dan mengedukasi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari orang tua hingga generasi muda, seperti milenial dan Gen Z, mengenai identitas bangsa Indonesia,” ungkap Karo Infohan Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, yang turut hadir dalam acara edukasi ini.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Frega menegaskan bahwa Lorong Sejarah Kemhan juga menampilkan bagaimana kemanunggalan antara TNI dan rakyat menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan sejarah. Setiap perjuangan bangsa, dari mempertahankan kemerdekaan hingga menjaga keutuhan NKRI, selalu menunjukkan bahwa kekuatan TNI berpadu erat dengan kekuatan rakyat. “Inilah semangat yang ingin terus kami tanamkan melalui Lorong Sejarah,” tegasnya.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, terbukti dari kuota pendaftaran yang selalu penuh. Masyarakat yang ingin berkunjung perlu memiliki tiket masuk Museum Nasional Indonesia pada hari yang sama dan melakukan registrasi melalui tautan yang diumumkan di media sosial resmi Kemhan beberapa hari sebelumnya. Kuota kunjungan dibatasi agar pengalaman masyarakat lebih nyaman dan penyampaian informasi dari pemandu lebih efektif.
Tur dimulai dengan penjelasan singkat tentang sejarah Kemhan, dilanjutkan dengan kunjungan ke Patung Ir. Soekarno menunggang kuda dan Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam. Rute kemudian berlanjut ke Gedung Jenderal Sudirman dan memasuki Lorong Sejarah. Di dalam lorong, pemandu menjelaskan berbagai peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Indonesia, mulai dari Serangan Umum 1 Maret, penumpasan berbagai pemberontakan (KNIL, PKI Madiun, DI/TII), operasi militer (Trikora, Seroja), peristiwa heroik (Bandung Lautan Api, pertempuran Surabaya, pertempuran Ambarawa), pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga ekspedisi bersejarah seperti pendakian Mount Everest oleh Kopassus.
Salah satu pengunjung yang baru pertama kali datang mengungkapkan kekagumannya, “Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke Lorong Sejarah. Di usia saya yang sudah tidak muda lagi, tempat ini benar-benar membuka wawasan. ” Ia menambahkan, “Banyak peristiwa sejarah yang sebelumnya tidak saya ketahui, kini jadi lebih jelas. Sebagai warga negara, saya merasa berkewajiban untuk mengajak teman-teman dan keluarga datang ke sini. ”
Sebagai penutup, para pengunjung diberi kesempatan untuk mencoba kendaraan taktis Maung produksi PT Pindad (Persero), yang menjadi simbol kemandirian industri pertahanan nasional.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) berencana untuk kembali membuka Lorong Sejarah untuk umum pada bulan Mei dan seterusnya. Masyarakat diminta untuk terus mengikuti pengumuman terkait pendaftaran melalui akun media sosial resmi Kemhan RI. (Wahyudin)