Jakarta – Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, menerima kunjungan Hertyoso Nursasongko, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada hari Selasa, 15 April 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk merundingkan potensi kerja sama dan kontribusi PT Barata Indonesia dalam mendukung penguatan ekosistem industri pertahanan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, delegasi dari PT Barata Indonesia mempresentasikan berbagai peluang kerja sama strategis. Salah satu topik utama yang dibahas adalah komitmen mereka untuk mendukung produksi kendaraan taktis (rantis) Maung yang sedang dikembangkan oleh PT Pindad. PT Barata Indonesia menyatakan siap untuk menyuplai komponen sasis rantis Maung, dengan perkiraan kontribusi sekitar 25% dari total kebutuhan sasis kendaraan tersebut. Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan kendaraan operasional TNI.
Tidak hanya berfokus pada platform matra darat, PT Barata Indonesia juga mengungkapkan pengalamannya dalam menjalin kerja sama di bidang Teknologi Informasi (IT) dengan berbagai Kementerian dan Lembaga. Kapabilitas ini membuka peluang untuk sinergi lebih lanjut dalam memenuhi kebutuhan sistem informasi dan teknologi di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.
Lebih jauh, PT Barata Indonesia menegaskan kembali komitmennya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung kemandirian industri pertahanan nasional. Mereka menyatakan kesiapan untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan BUMN industri pertahanan lainnya, seperti PT PAL Indonesia untuk sektor maritim dan PT Pindad untuk sektor darat, guna memperkuat rantai pasok komponen dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi alat utama sistem senjata.
Sekjen Kemhan, Letjen TNI Tri Budi Utomo, memberikan apresiasi terhadap kapasitas PT Barata Indonesia yang dinilai mampu bersaing di tingkat global. Ia menyambut baik pertemuan ini, berharap dapat memberikan manfaat bagi kemajuan industri pertahanan nasional. (Biro Infohan Setjen Kemhan)
Editor: Wahyudin