banner 970x250

Wamenhan Dorong Sinergi Riset dan Inovasi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan

banner 120x600
banner 468x60

Tangerang – Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Donny Ermawan Taufanto, hadir dalam acara Temu Bisnis Industri Strategis Berbasis Riset dan Inovasi yang diadakan di Gedung Graha Widya Bhakti (GWB), Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B. J. Habibie, Tangerang, pada hari Senin, 21 April 2025. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkuat kolaborasi antara industri strategis nasional dan lembaga riset serta inovasi demi mewujudkan kemandirian teknologi pertahanan.

Acara dimulai dengan lagu Indonesia Raya, diikuti dengan sambutan dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, serta Direktur PT. Sentra Surya Ekajaya, Eka Suryajaya.

Dalam sambutannya, Wamenhan menegaskan bahwa agenda ini sangat penting untuk menyatukan pemikiran semua pihak dalam mendukung kemandirian teknologi melalui riset dan inovasi. “Negara yang kuat akan sangat bergantung pada kekuatan industri dan teknologi pertahanan yang mandiri. Filosofi ini krusial untuk mendukung misi negara dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI,” ujar Wamenhan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kemampuan pertahanan tidak hanya vital bagi keselamatan bangsa, tetapi juga mencerminkan kekuatan suatu negara serta berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai kepentingan nasional. “Efektivitas pertahanan negara ditentukan oleh teknologi dan kapasitas industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) dan Non-Alutsista,” tegas Donny Ermawan Taufanto.

Wamenhan juga menggarisbawahi peran ganda industri strategis nasional yang tidak hanya berkontribusi pada pertahanan, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. “Pengembangan teknologi tinggi untuk kepentingan militer dapat dialihkan menjadi teknologi yang bermanfaat bagi sektor sipil. Riset dan inovasi adalah pilar utama dalam pengembangan teknologi tinggi,” tambahnya.

Dalam hal ini, Wamenhan menekankan pentingnya sinergi antara lembaga riset dan pengembangan teknologi untuk mempercepat penguasaan teknologi tinggi di dalam negeri. Ia mendorong BRIN dan badan penelitian serta pengembangan lainnya untuk memimpin dalam akuisisi teknologi maju dan memperkuat fasilitas dalam negeri. “Kita perlu menyusun strategi untuk melakukan akuisisi teknologi dengan cepat dan akurat. Dengan pasar Indonesia yang luas dan sumber daya alam yang melimpah, kita memiliki posisi yang kuat untuk bernegosiasi,” jelas Wamenhan.

Ia juga menekankan bahwa pertahanan bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertahanan dan TNI, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa dalam kerangka Sistem Pertahanan Semesta (Sishankamrata). “Pertahanan yang kuat akan berdampak pada stabilitas keamanan kawasan, stabilitas domestik, serta investasi dan ekonomi bangsa,” tambahnya.

Sebagai penutup, Wamenhan berharap forum ini dapat menghasilkan ide dan masukan berharga untuk kemajuan riset dan inovasi teknologi pertahanan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara BRIN dan PT. Sentra Surya Ekajaya, yang disaksikan oleh Kepala BRIN dan Wamenhan, ditambah dengan sesi foto bersama. Setelah itu, Wamenhan, Kepala BRIN, serta para duta besar dan atase pertahanan meninjau anjungan pameran inovasi teknologi pertahanan.

( Wahyudin).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *