Inpopedia, Jakarta – Polemik tentang masa depan pelatih Shin Tae-yong hangat dibicarakan para pecinta sepak bola tanah air. Terlebih setelah muncul sebuah pernyataan Shin Tae-yong di media yang mengaku menerima tawaran untuk melatih negara lain.
Sejumlah netizen pun buka suara dan menyayangkan sikap PSSI yang terkesan lamban dan terkesan mengulur-ulur waktu untuk melanjutkan kontrak Shin sampai tahun 2027.
“Cuma di era coach Shin Tae-yong timnas Indonesia bisa ngobok-ngobok Australia gini, plisss PSSI jangan aneh-aneh deh mending kasih perpanjang kontrak itu coach shin. #TimnasDay,” tulis salah satu netizen di media social X, dikutip inpopedia pada Rabu 31 Januari 2024.
“Setelah timnas Indonesia memastikan diri lolos ke babak 16 besar Piala Asia, saya rasa tidak ada alasan lagi buat PSSI untuk tidak memperpanjang kontrak Shin Tae-Yong,” kata Coach Justin menanggapi.
Menanggapi polemik yang berkembang, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan prinsip profesionalisme terhadap Shin Tae-yong. Sisi lain, Dia mengaku puas dengan kinerja pelatih asal Korea Selatan yang sudah menangani Indonesia sejak 2019 itu.
“Saya kan orang profesional, jadi saya pegang prinsip itu. Kesepakatan saya dan STY yang kontraknya habis hingga Juni, ada dua parameter, yakni timnas senior lolos 16 besar Piala Asia yang kemarin dan 8 besar Piala Asia U-23. Kita punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan untuk 2027,” ujar Erick di Bali, Selasa (30/1) dikutip inpooedia dari lama pssi.org.
Erick berharap pelatih Shin Tae-yong mampu membawa Merah Putih lolos ke 8 besar atau perempat final di turnamen yang berlangsung 15 April – 3 Mei 2024 itu.
“Oleh karenanya di Piala Asia U-23, Indonesia harus bisa berbicara banyak. Apalagi banyak pemain U-23 kita masuk dalam skuad timnas senior kemarin dan beberapa pemain sering jadi starting eleven. Itu modal yang sangat besar bagi STY untuk membuat kejutan,” Erick menambahkan.
Menurut Erick target tersebut tidak muluk-muluk pasalnya terdapat 11 pemain U-23 yang sudah tampil di Piala Asia lalu bisa dilibatkan, sebanyak lima hingga enam pemain U-23 sering jadi starting eleven, seperti Ernando Ari, Justin Hubner, Elkan Baggott, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, dan Witan Sulaeman, serta Rafael Struick.
“Berkaca dari Piala Asia kemarin, kita kekurangan goal getter. Lihat bagaimana Australia kemarin. Jarang menyerang, tapi selalu efektif mencetak gol. Harus seperti itu. Tugas STY untuk segera benahi sektor itu agar target tercapai,” jelas Erick.
Sekadar informasi, Piala Asia U-23 yang diikuti 16 negara ini, Indonesia bergabung di Grup A yang terdiri dari tuan rumah, Qatar, Jordania, dan Australia. Persaingan di Piala Asia U-23 lebih berat.
Tim terbagi empat grup itu hanya akan meloloskan peringkat pertama dan kedua setiap grup untuk langsung bertanding di babak knock out.