Inpopedia, Jakarta – Remontada? mungkin banyak yang belum mengenal dengan istilah ini. Padahal, sejatinya ‘barang’ ini mulai populer pada 2017 lalu, tepatnya pada 8 Maret 2017. Dimulai pada sebuah pertandingan sepak bola Liga Champion yang mempertemukan Barcelona vs Paris Saint-Germain. Kala itu, Barcelona yang hampir kalah, telah berhasil membalikkan keadaaan dan menundukkan Paris Saint-Germain dengan skor telak 6-1 di Camp Nou.
Barca (dibaca: barsya) dengan “La remontadanya” berhasil ‘comeback’ dengan hasil yang ciamik.
Lalu apa sebenarnya makna Remontada? Remontada sebagai kata kerja, berasal dari kata dasar ‘remontar’ artinya “kembali’, menanjak, bangkit ‘memanjat’, ‘melayang’, atau ‘berbalik arah’ (comeback).
Mungkin dengan spirit yang sama inilah yang kemudian membuat Pondok Pesantren Al Zaytun juga mengangkat istilah ini, remontada. Kata ini sudah mulai diinternalisasikan kepada seluruh civitas Al Zaytun sampai-sampai dijadikan sebuah tema besar dalam peringatan tahun baru Islam di Pondok Pesantren tersebut.
Remontada from within : Kebangkitan dari Dalam Menuju Indonesia Gemilang merupakan tema besar yang dicanangkan dalam peringatan 1 Syuro di Ponpes Al Zaytun, bertepatan dengan Minggu 7 Juli 2024.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Syaykh AS Panji Gumilang, M.P saat melaksanakan Tasyakuran 77 Tahun Syaykh Al-Zaytun di dalam Masjid Rahmatan Lil Alamin pada Minggu, 30 Juli 2023.menyampaikan kebangkitan atau remontada Indonesia dimulai dari pendidikan.
Menurut alumni Ponpes Gontor ini, pada sejarah pendidikan bahwa pada abad ke 8 Masehi, Eropa masih gelap, saat yang sama orang Asia yang sudah tercerahkan oleh Ilmu pengetahuan kemudian memasuki eropa dan mengajak kerjasama kembali memggali ilmu pengetahuan sejarah jauh sebelum 500 M.
Kecemerlangan itu bukan karena agama tetapi dari kerjasama ilmu pengetahuan. Tatkala orang asia yang muslim yang cemerlang dengan ilmu pengetahuan ini mulai defensif, di sudut-sudut musalah, sudut-sudut masjid untuk mempertahankan eksistensi ulumuddin keagamaan.
Bung karno pernah mengatakan “inna khalaqnakum min zakariw wa unsa wa ja’alnakum syu’ụbaw wa qaba’ila lita’arafụ” disitulah sikap kebangsaan, maka Bung Karno mengambil ilmu dari Mustafa Kemal Attaturk mendirikan negara jumhuriyah dan mendirikan Republic of Turkiye. Sehingga sampai pada taraf bisa memproklamirkan satu nusa satu bangsa.
Masih kata Panji Gumilang, ternyata yang bisa mempersatukan bangsa ilmu pengetahuan bukan agama, karena dengan ilmu pengetahuan semua terdidik. Ilmu bukan agama dan juga bukan ras. Jadi, yang menciptakan dan membangkitkan Indonesia itu adalah ilmu pengetahuan bukan agamanya.
Maka yang mesti di kedepankan oleh bangsa Negara Indonesia untuk mencapai kemajuan remontada adalah menjalankan shibghatallah yaitu 5 dasar Negara Indonesia. Menurut Panji semestinya ke depan Indonesia sudah tidak ada lagi memakai istilah mayoritas dan minoritas yang diukur dari agama, tapi komitmen bangsa ini terhadap dasar negara nya dan undang-undang dasar negaranya.
Peringatan 1 Syuro di Ponpes Al Zaytun ini akan dipusatkan di Masjid Rahmatan Lil Alamin yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara yang akan dipenuhi puluhan ribu tamu undangan dari berbagai pelosok negeri.
Tidak hanya dari dalam negeri, Event akbar ini juga akan dihadiri tamu spesial dari dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan lainnya.
Seperti biasa, sebelum acara puncak, pada malam harinya akan diadakan beragam pagelaran seni dan olahraga di antaranya Pagelaran Wayang Golek, dengan Dalang Ki Ujang Sumantri. Mereka akan tampil pada malam 1 Syuro 1446 H di Gedung Al-Akbar berjudul judul “Semar Membangun Sawarga”.
Ada juga pertandingan sepak bola antara Soubat FC VS Coach Educator (Guru Al Zaytun) di Stadion Palagan Agung, pada Sabtu (6/7/2024) pukul 16.00 WIB.
Pada hari yang sama, juga akan diadakan olahraga jalan kaki secara massal sebanyak 12 ribu langkah lebih oleh seluruh penghuni kampus yang biasa disebut OKK atau Olahraga Kebugaran Kaki. OKK ini sudah menjadi budaya di Al Zaytun yang dicanagkan oleh Syaykh Panji Gumilang.
Rencananya, pertandingan ini akan tayang secara live streaming di kanal youtube mitra Al Zaytun dan sejumlah pentas seni lainnya.
Puncaknya, pada Minggu 7 Juli 2024, tibalah pada pelaksanaan peringatan Tahun Baru Islam 1 Syuro 1446 Hijrah yang akan dimulai pada pukul 8 pagi diawali dengan khataman Alquran secara massal oleh para civitas Al Zaytun antara lain guru, santri, wali santri dan tamu undangan yang hadir.
Dilanjutlan dengan sambutan-sambutan dari sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama dan pejabat setempat.
Menarik menyaksikan momen “Remontada Al Zaytun” tahun ini menuju kebangkitan Indonesia gemilang, Indonesia Emas 2050.***