Inpopedia, Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) selesai menggelar sidang pengucapan putusan sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin 22 April 2024.
Dalam putusannya, MK menolak permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
MK menilai, tidak ada pihak yang menyatakan keberatan setelah ada Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai capres-cawapres.
Lebih lanjut, MK menyatakan tidak ada bukti bentuk cawe-cawe Jokowi yang disampaikan Anies-Cak Imin dalam permohonannya dengan raihan suara Prabowo-Gibran.
Serikat Penggerak Pendidikan Masyarakat Indonesia (SP2MI) memberikan tanggapan dan sikapnya terhadap putusan MK tersebut dan pemerintah yang baru.
Ketua Umum SP2MI Drs H Amirudin menyampaikan ucapan selamat terhadap MK yang telah memberikan keputusan atas sengketa pemilu pilpres kemarin.
“SP2MI mengucapkan selamat atas keputusan MK yang sudah menyelesaikan kerjanya memutuskan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029,” kata Amirudin dalam keterangan nya pada Selasa 23 April 2024.
Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya tenaga pendidik formal dan informal untuk bisa mendukung pemerintah baru.
Harapannya, kata Amirudin pemerintah yang baru ini bisa lebih memperhatikan jenjang kesejahteraan para tenaga didik dan elemen lainnya di jenjang pendidikan kesetaraan.
“Kita turut mendoakan agar pemerintah yang baru ini bisa lebih banyak menyumbang kinerjanya khususnya di bidang pendidikan kesetaraan terutama janji janji kampanye mereka yang ingin menyejahterakan guru guru di Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua SP2MI Lukman Hakim, MPd mengajak masyarakat untuk menghargai keputusan MK tersebut yang dinilainya pemilu telah berjalan dengan baik.
“Semoga semua calon bisa saling dukung bersatu karena kompetisi sudah selesai sekarang waktunya bekerja sama,” katanya.
Dia berharap pemimpin Indonesia yang baru bisa memberikan kebijakan yang terbaik bagi pendidikan masyarakat.
Para penggerak pendidikan masyarakat yang tergabung dalam SP2MI, kata dia tengah merancang program-program sinergitas dalam rangka optimalisasi kekuatan dan potensi anak bangsa menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Tugas kita banyak bagaimana sekolah dan guru menjadi penggerak dan pegiat pendidikan masyarakat bisa berinovasi beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga kita juga bisa berkontribusi bersama pemerintah yang baru nanti. Selamat untuk bapak Prabowo dan Gibran,” pungkasnya.
Senada dengan hal itu, Sekjen SP2MI Heru Saleh, M.Pd menegaskan bahwa pendidikan masyarakat atau kesetaraan merupakan garda terdepan dalam pelayanan masyarakat sehingga diperlukan sinergitas antara para penggerak pendidikan masyarakat dengan pemerintah yang baru.
“Tidak ada lagi jurang pemisah antara pendidikan formal non formal informal mari kita sama-sama melayani masyarakat luas,” dia menegaskan.***