Inpopedia, Jakarta – Happy Salma kembali ke dunia seni peran dengan film terbarunya berjudul Tebusan Dosa.
Happy Salma memerankan sosok Wening, seorang ibu yang kehilangan anaknya secara misterius setelah kecelakaan di pinggir sungai.
Dari sini perjalanan penuh misteri dimulai untuk Wening menemukan anaknya.
Film mix tiga genre yaitu misteri horor dan drama produksi Palari Films, memberikan tontonan baru di Indonesia.
Penonton seperti naik roller coaster saat menonton kisah menegangkan di film ini, ditambah plot twist yang menarik di akhir kisah.
Kemampuan akting dan penghayatan peran dari Happy Salma sangat memukau dan mendapat apresiasi dari awak media dan pemerhati film.
Sosok Wening ditangan Happy mampu menunjukkan kekuatan berkelindan dengan kelelahan, kehilangan, rasa takut rasa bersalah dari seorang ibu dalam mengarungi bahtera rumah tangganya.
Wening pun dituntut mengungkap rahasia kelam demi menemukan anaknya yang hilang.
Selain Happy, film yang disutradarai Yosep Anggi Noen juga melibatkan tokoh lain seperti Tirta (Putri Marino), Tetsuya (Shogen), peneliti dari Jepang.
“Saya ingin penonton merasakan emosi yang kompleks dari karakter Wening. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak perempuan yang harus berjuang dalam hidup,” kata sutradara “Tebusan Dosa” jelas Yosep Anggi Noen di Jakarta , Rabu 9 Oktober 2024.
Sementara itu, Happy Salma dalam kesempatan yang sama berharap penonton bisa merasakan apa yang dirasakan “Wening adalah sosok yang sangat kuat dan inspiratif.
“Saya berharap penonton bisa terhubung dengan perasaannya dan terinspirasi oleh semangat juangnya. Wening memberikan kekaguman pada saya tentang daya hidup dan selalu mencari kemungkinan lain, serta mampu bertahan dalam situasi apapun,” kata Happy Salma.
Sementara itu, Putri Marino yang berperan sebagai Tirta, seorang podcaster yang membantu Wening dalam pencariannya, juga memberikan warna tersendiri dalam film ini.
Ada juga Bhisma Mulia, aktor asal Jepang Shogen, Keiko Ananta, Laksmi Notokusumo, dan Haru Sandra.
Penampilan Putri secara subtil membawa drama di film ini semakin solid, dengan memberikan karakterisasi perempuan independen yang juga kuat.
“Dalam perjalanan bertemu dengan Wening, pandangan tentang hidup, cinta dan kasih sayang Tirta berubah. Hal itu disebabkan oleh apa yang dialami oleh Wening. “Tebusan Dosa” memiliki cerita dan nuansa yang segar. Bukan saja misteri horor melainkan juga ceritanya kuat dengan drama. Semoga penonton Indonesia juga bisa menerima film ini,” kata Putri Marino.
Film ini diproduseri oleh Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia.
Menarik karena film ini turut didukung oleh studio produksi yang memproduksi horor fenomenal Korea Selatan “Exhuma”, Showbox.
Palari Films juga berkolaborasi dengan Legacy Pictures, Sinemart, Phoenix Films, Kuy Entertainment, Infia, Volix, Stickearn & Ming, Mahiya, Dan Karma Club.
Produser misteri horor “Tebusan Dosa” Muhammad Zaidy mengatakan film ini menjadi capaian penting dirinya bersama Palari Films dalam mengeksplorasi genre. Ia juga merasa senang bisa bekerja sama bersama orang-orang terbaik, dan berharap “Tebusan Dosa” bisa menjadi misteri horor yang spesial bagi penonton Indonesia.
“Anggi Noen adalah sutradara yang kuat secara visual dan memiliki cara bercerita yang unik. Menggarap “Tebusan Dosa” tentu saja sangat menantang, karena tidak mudah dan banyak kebutuhan teknis yang harus dipenuhi. Kami mencoba menyeimbangkan unsur drama dan horornya, dan semoga menjadi sajian yang spesial bagi penonton,” kata Muhammad Zaidy.
Film “Tebusan Dosa” tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024. (Zub)