Inpopedia, Kuningan – Calon Dokter Muda yang tergabung dalam komunitas Sharing for Inspiring mengadakan Baksos Edukasi Pemeliharaan Gigi untuk Yatim.
Kegiatan yang bertempat di Kantor kepala Desa Kedungarum Jalan Moh.Toha. No 1 kedungarum Kuningan, pada Selasa 8 April 2024.
Mengangkat tema “Merawat Senyuman berbagi Harapan”
Dihadiri Sarip Hidayat kepala Desa kedungarum bersama Ketua Istana Yatim Gemah Ripah Kuningan, Misna Sutiana S.sos, Alfitra, ketua panitia pelaksana kegiatan dari komunitas Sharing for Inspiring .
Kepala Desa Kedungarum Sarip Hidayat mengaku bersyukur dengan diadakannya kegiatan ini.
Menurut dia, kegiatan yang di gagas oleh para alumni SMA 2 yang tergabung dalam komunitas tersebut masih muda namun memiliki kepedulian, pengabdian kepada masyarakat.
“Saya berterima kasih karena kegiatan ini di laksanakan di desa kami,disamping itu juga ada santunan yang diberikan,” katanya.
Dia mengajak seluruh yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk terus berkarya mengabdi untuk nusa dan bangsa.
“Harapan saya terkait dengan kegiatan ini bisa menginspirasi kita semua yang mempunyai ke ahlian tentunya dari lulusan SMA 2 ini saya dengar ini juga ada yang dokter sebelum terjun ke masyarakat ya ada bekal dengan kegiatan semacam ini sangat dirasakan kebermanfaatanya dan juga rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat,” dia menegaskan.
Sementara itu, Alfitra, ketua panitia pelaksana kegiatan dari komunitas Sharing for Inspiring mengatakan, kegiatan Sharing for Inspiring ini temanya adalah “Merawat Senyuman berbagi Harapan”, karena salah satu kegiatanya adalah pemeriksaan Gigi.
“Gigi itu sendiri untuk anak- anak masih menjadi isu yang cukup penting mengingat anak anak itu kalau kita bilang dari Gigi susu menjadi ke gigi yang dewasa nah itu banyak salah paham,” ungkapnya.
“Kadang di situ perlunya edukasi karena nanti pertumbuhan gigi dewasanya kalau tidak dirawat dari gigi susu maka nanti pertumbuhan akan jelek sehingga perlu perawatan,” dia menjelaskan.
Ke depanya, kata Alfitra komunitas ini akan terus melakukan pemberdayaan kepada anak yatim itu sendiri baik anak yatim panti maupun anak yatim non panti sehingga bisa bekerjasama denga para pengurus panti sebagai partner.
“Kita memberdayakan panti yang nantinya kita bisa memberikan pelayanan kesehatan juga pendidikan dan kesejahteran kepada anak yatim dan piatu bukan hanya sebatas memberikan santunan saja tapi kita bisa merangkul kegiatan lain membantu yang membutuhkan dan penanganan bencana,” dia menegaskan.
Dia berharap, kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat dan pemerintah agar bisa mendukung potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan guna memberdayakan anak yatim piatu.
(Wan)