banner 970x250
Sosial  

Yayasan Tunas Harapan Pertiwi Adakan Santunan Yatim dan Dhuafa Sambut Ramadhan 1446H

banner 120x600
banner 468x60

Inpopedia, Bekasi, 27 Februari 2025 – Yayasan Tunas Harapan Pertiwi bersama pendongeng Islami adakan santunan Yatim dan Dhuafa Sambut Ramadhan 1446H.

Dakwah islam melalui dongeng dinilai efektif dalam menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada anak-anak.

Hal ini diungkapkan oleh Ustadzah Sinta, seorang pendakwah yang menggunakan metode dongeng dalam menyampaikan dakwahnya.

“Motivasi saya menjadi pendakwah lewat dongeng adalah karena saya cinta dengan dunia anak-anak,” ujar Ustadzah Sinta. “Dengan bercerita, anak-anak lebih mudah memahami sesuatu hal yang bisa kita informasikan melalui kisah-kisah.”
Ustadzah Sinta.

Ia menceritakan bahwa perjalanannya sebagai pendongeng Islami tidaklah mudah. Awalnya, ia tidak menyadari potensinya dalam bercerita. Namun, berkat dukungan dari sebuah yayasan tempatnya bekerja, ia mulai mengikuti berbagai lomba bercerita dan akhirnya menemukan jalannya.

Dalam menyampaikan dongengnya, Ustadzah Sinta selalu berusaha membuat suasana menjadi interaktif dan ekspresif.

“Ekspresi yang jelek itulah yang membuat anak-anak antusias untuk mendengarkan kita,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pengolahan suara dan kemampuan untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan cerita yang disampaikan. “Kalau misalkan anak sudah merasa jenuh, kita harus pintar-pintar mencari ice breaking agar mereka kembali fokus,” tambahnya.

Ustadzah Sinta meyakini bahwa pendongeng memiliki peran penting dalam berdakwah Islam.

“Dengan adanya pendongeng atau pengkisah, kita bisa memberikan sedikit pencerahan buat anak melalui cerita,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menyesuaikan tema dan materi dongeng dengan maksud dan tujuan acara. “Misalkan ketika Isra Mi’raj, berarti kita harus menekankan apa nih, salatnya,” katanya.

Salah satu tantangan yang dihadapi Ustadzah Sinta adalah keterbatasan fasilitas sound system.

“Kendala pendongeng itu kan pendongeng penceramah, dia hanya memiliki satu modal, modal utama adalah sound system,” ujarnya.

Meski demikian, ia tetap bersemangat untuk terus berkarya dan menyampaikan dakwah melalui dongeng. “Saya sih pengennya bisa bukan hanya di sekitaran Jakarta Bekasi saja, tapi saya bisa keliling keluar daerah,” ungkapnya.

Ustadzah Sinta juga berharap akan muncul generasi muda yang tertarik untuk menjadi pendongeng Islami. “Kita tuh pengen ada munculnya generasi-generasi baru,” harapnya.

Acara santunan yang diadakan oleh Yayasan Tunas Harapan Pertiwi kali ini terasa berbeda dengan kehadiran Ustadzah Sinta dan boneka Lolli. “Ada beda banget, jauh lebih seru, Pak,” ujar Sri Ramadhani, salah satu anak yatim yang hadir dalam acara tersebut.

“Karena ada itu, ada boneka Lolli dan Kak sinta, ada penceramah lewat dongeng, anak-anak lebih antusias,” ujar Rofi’i.

Yayasan Tunas Harapan Pertiwi secara rutin mengadakan acara santunan setiap bulan. Namun, kali ini, acara tersebut dikemas secara khusus dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. “Yayasan Tunas Harapan Pertiwi mengadakan santunan sekaligus pembekalan untuk adik-adik Yayasan Tunas Harapan Pertiwi dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan,” ujar Rofi’i selaku ketua yayasan tunas harapan Pertiwi.

Selama bulan Ramadan, Yayasan Tunas Harapan Pertiwi juga akan mengadakan berbagai kegiatan, seperti buka bersama setiap hari, pesantren kilat, doa bersama, tarawih, sahur, dan Nuzulul Quran. (Son)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *