Inpopedia, Jakarta – Yayasan Dharma Kasih Jakarta Timur (YDK-JT) setiap kamis menggelar istighosah bersama di Ruang Aula Istana Yatim Yayasan Dharma Kasih Jakarta Timur, Gang Rukun Jalan Tambun Rengas, Cakung Jakarta Timur, Kamis, 5 Desember 2024.
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh civitas YDK-JT, bertujuan memohon dibukakan pintu jalan rezeki, dimudahkan segala urusannya untuk para civitas dan para donatur.
Sekaligus momentum spiritual yang sangat sakral untuk membangun kebersamaan dan mendapatkan keberkahan dari Tuhan, Allah SWT.
Dihadiri 100 anak binaan diikuti oleh yatim, piatu, duafa, civitas, donatur, dan majelis ta’lim Yayasan Dharma Kasih Jakarta Timur.
Turut serta mengikuti doa bersama di aula yayasan yang dipimpin ustadzah Siti Wardah selaku ketua panti YDKJT.
“Atas limpahan curahan dan imannya pada kesempatan yang berbahagia ini, dengan izin Allah kita bisa bersilahturahim, bisa berkumpul, mudah-mudahan dengan berkumpul ini kita akan diberi tausiyah dari ustadzah Umi Hj. Munasah, M. Pd” kata Wahyudin dalam sambutannya.
Kedekatan YDKJT dengan ustazah Umi Munasah, karena bertetangga. Selain itu disampaikan juga oleh Wahyudin tentang sejarahnya Yayasan Dharma Kasih.
“Beliau tahu banget sejarah Yayasan Dharma Kasih Jakarta Timur, mudah-mudahan beliau adalah bagian daripada Yayasan ikut sama-sama memajukan bagaimana anak ini adalah tugas kita semuanya.” Imbuhnya.
Bagaiamanapun anak-anak ini merupakan bagian masadepan, untuk itu kerjasama Yayasan dengan Umi Munasah turut memperbesar YDK-JT menghantarkan anak-anak menjadi generasi yang berguna.
Diruang lingkup ini harus memiliki suatu bekal. Cita-cita ini harus dimulai dari yang kecil. Karena cita-cita diumpamakan sebagaian suatu perjalanan. Jadi, bila anak-anak sudah dari kecil menetapkan cita-cita, lambat-laun tujuannya akan terarah.
Pengisi ceramah Ustadzah Umi Hj. Siti Munasah, M. Pd menyampaikan pesan dalam tausiyahnya kepada anak-anak binaan YDK-JT. Ia pun seorang dosen di Dewan Masjid Indonesia bagian program kader mubaligh.
Dia juga berkesempatan mengajar dan membimbing spiritual di lapas Cipinang, lapas Pondok Bambu, dan dilapas Salemba. Masuk lapas keluar lapas.
Hidup harus punya cita-cita, kalau manusia tidak punya cita-cita tidak punya arah tujuan. Maka, dari usia dini harus menggantungkan cita-cita setinggi langit.
“Gantungkan cita-cita kalian setinggi langit diangkasa. Kalau udah tinggi seandainya jatoh bisa nyangsang. Iya.. bisa nyangsang dipohon mangga” kata Umi Hj. Siti Munasah dalam taushiyah jenakanya.
Umi berencana akan mengajar anak-anak binaan Yayasan sebulan sekali. Sangat diharapkan sekali bagi pengurus YDKJT bila anak-anak diberi nutrisi spiritual keruhanian.
Supaya mental spiritual anak-anak binaan bisa dibentengi pertahanan aqidah dan pola pikir yang terarah kepada tujuan hidup yang murni.
Materi yang disuguhkan hari ini tentang penjajahan tiga ‘F’. Yang pertama tentang penjajahan “Food”, makanan. Di era serba instan sekarang, anak-anak lebih cenderung makan yang serba cepat saji.
“Jadi tuh, kalau kalian mau makanan yang sehat-sehat makanan yang model dulu. Tempe, tahu, itu tinggi akan kalsium” . menambahkan.
Yang saat ini sedang dijajah makan, dilarang untuk tidak boleh pilah-pilih makanan apa yang ibu suguhkan buat anak-anak harus dimakan.
“Walaupun ditutup saji ada telor alhamdulillah, ada burger ama fredchiken alhamdulillah, ada gorengan ama sambel alhamdulillah. Pokoknya bu, kalau anak-anak YDK makannya susah lapor ke Umi aja.” tegasnya.
Diharapkan bagi anak-anak supaya menjalani proses hisup tetap bersyukur. Memakan yang disajikan ibu kandung mereka, terutama bagi anak-anak yatim hanya memikili ibu yang sebatang kara.
Pembahasan ‘F’ yang kedua adalah fashion (pakaian). Bagi anak-anak, tren berpakaian merupakan gaya hidup mengikuti perkembangan jaman. Sering kali mereka meniru figur publik seperti artis.
Kalau mencontoh tren berpakaian ala barat, yang notabene berpakaian terbuka tidak menutupi bagian tubuh tertentu tidak dianjurkan. Namun, bila tren orang barat ala muslim, muslimah, sangat dianjurkan.
“Yang satu menutupi aurat ya, yang kedua pakai pakaian jangan seperti orang telanjang”
Kemudian ‘F’ yang ketiga, yaitu Fun (kesenangan). Saat ini hampir setiap orang tua tidak menyadari kalau sehari-hari secara tidak sadar anak-anak sedang dijajah berupa kesenangan.
Terutama bagi setiap anak sudah memiliki gadget atau ponsel cerdas. Dijelaskan Umi, barang tersebut bukan sesuatu yang haram, tetapi sesuatu yang mubah. Sesuatu yang baru yang datangnya setelah Rasulullah wafat disebut bid’ah.
Tergolong ada dua bid’ah yakni, bid’ah dunia dan bid’ah hasanah.
Umipun menganjurkan anak-anak buat mading dirumah. Ini merupakan peraturan dari Umi yang setiap bulan akan mengadakan evaluasi bagi mereka. Peraturan yang pertama untuk bangun tidur jam 4 subuh.
Ibu mereka harus tahu tentang pendidikan disiplin. Bila masuk rumah lihat mading jam 4 mereka harus mengerjakan shalat subuh. Apabila tidak mengerjakan shalat subuh, anak-anak dilarang pegang ponsel selama satu hari.
“Ingat, ga shalat satu waktu, ga boleh pegang hp satu hari. Ga shalat dua waktu, subuh ga shalat duhur ga shalat, ga boleh pegang hp dua hari.”
Hukuman harus diberlakukan mulai sejak dini. Bila tidak, kelak mereka yang menanggung sendiri, sedangkan terpisah dari ibu mereka yang sudah berada di dalam surga. Jangan berharap anak-anak seperti mereka terbebas dari hukuman.
Dunia ini sudah terlalu keras tidak memandang usia dewasa, masih anak kecilpun ikut menanggung pula.
“Maka ketika kalian sudah tidak perduli lagi dengan peraturan orang tua kalian. Sudah tidak lagi ngeh, sudah tidak perduli lagi dengan peraturan ibu, kalian mau ikut peraturan siapa ?”
“Maka ketika kalian tidak melakukan shalat satu waktu, hukum satu hari tidak boleh megang gadget !” Umi menegaskan kembali.
Hukum yang diberikan untuk menertibkan mereka supaya rajin shalat. Hari ini tidak mentolerir dengan cara lemah-lembut lagi. Karena dunia sekarang sudah semakin keras bagi mereka.
Satu hal yang mesti harus diingat bagi anak-anak, keluar rumah tidak izin ibu dipotong uang jajannya.
Menghukum demi kebaikan masadepan lebih baik, jika dibandingkan hukuman dari Allah lebih berat.
Umipun menganjurkan satu hal tentang tertib berpuasa. Karena ia mempunyai anak dari usia 7-8 tahun sudah rajin puasa sunah Senin dan Kamis.
Durasi terakhir Umi Munasah menyampaikan taushiyahnya, bila tetap ingin istiqomah dalam melakukan ibadah, supaya mencari teman yang mengajak dalam kebaikan. Niat pertama karena Allah, kedua berteman dengan teman yang soleh dan solekha dan berdoa.
Pada kesempatan terakhir Umi Munasah memberikan tanggapan acara istighosah dan santunan berbagi paket mandi, acaranya berkah dan luar biasa.
Kesan dan pesan yang disampaikan pada kesempatan mengikuti acara istighosah dan santunan, bahwa para pengurus sangat antusias dan selalu bersemangat mendampingi anak-anak binaan YDKJT.
“Teruslah berjuang dan bersemangat selalu memberikan semangat kepada anak-anak Yayasan Dharma Kasih. Insyallah semakin berkah, semakin sukses, dan semakin jaya.”
Dengan kegiatan ini, diharapkan YDK-JT semakin kuat dalam menjalankan misi kemanusiaan dan selalu mendapatkan petunjuk serta perlindungan dari Allah SWT.
(Sahrul Andi)