banner 970x250

Pimpin Upacara Hari Pahlawan 10 November, Irjen KemenHAM RI Ajak Seluruh Jajaran Lanjutkan Perjuangan Dengan Bekerja, Bergerak, dan Berdampak

banner 120x600
banner 468x60

Inpopedia Jakarta (10/11/2025) – Kementerian Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (KemenHAM RI) bersama dengan Kementerian Hukum (Kemenkum), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), serta Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Imipas (Kemenko H2IP) ambil bagian dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal (Irjen) KemenHAM RI, Farid Junaedi, yang diadakan di lapangan upacara Kemenkum pada hari Senin (10/11). Upacara berlangsung dengan penuh rasa khidmat dihadiri oleh pejabat tinggi madya dan pratama, serta seluruh pegawai. Dalam kesempatan itu, Farid Junaedi membacakan pesan dari Menteri Sosial RI (Mensos RI), Saifullah Yusuf, yang menyoroti pentingnya perjuangan dan keteladanan para pahlawan untuk generasi sekarang.

Farid, dalam pesannya, mengajak seluruh masyarakat untuk menundukkan kepala sebagai penghormatan kepada pahlawan yang telah rela mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. “Mereka (pahlawan) tidak hanya dikenal sebagai nama di batu nisan, tetapi juga sebagai cahaya yang menerangi perjalanan kita hingga saat ini. Dari Surabaya sampai Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, mereka berjuang tidak untuk diri mereka sendiri, melainkan demi masa depan bangsa yang belum mereka saksikan, yaitu kita semua yang berada di sini hari ini,” ungkap Farid.

Pesan tersebut juga menekankan tiga sifat teladan yang bisa dipetik dari para pahlawan, yaitu ketekunan dalam berjuang, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, serta visi ke depan untuk kesejahteraan generasi yang akan datang. Mensos RI menegaskan bahwa para pahlawan tidak mengejar jabatan atau imbalan, tetapi kembali melayani rakyat setelah kemerdekaan diperoleh. Di situlah terletak kehormatan sejati: bukan dari jabatan yang dipegang, tetapi dari warisan yang ditinggalkan.

Di era saat ini, walaupun cara berjuang telah berubah, semangat tetap sama. Farid menegaskan bahwa perjuangan sekarang dilakukan melalui pengetahuan, empati, dan pengabdian, serta upaya membela yang kurang beruntung, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun tertinggal dalam kemajuan. Semangat ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mengutamakan pengembangan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan mandiri.

Dalam penutupan pesannya, Mensos mengajak semua peserta upacara untuk memastikan bahwa kemerdekaan yang diwariskan oleh para pahlawan tidak menjadi sia-sia. Setiap warga negara diajak untuk bekerja lebih keras, berpikir lebih kritis, dan mengabdi dengan tulus. “Kini tanggung jawab ada pada kita untuk menjaga agar api perjuangan itu tetap menyala, dengan bekerja, bergerak, dan memberikan dampak,” ajak Farid.

Dalam acara ini, juga hadir Kepala Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum BPHN Arfan Faiz Muhlizi, Kepala Pusat Pembudayaan dan Bantuan Hukum BPHN Constantinus Kristomo, Kepala Pusat Layanan Literasi Hukum dan Pembinaan JDIHN Saefur Rochim, serta perwakilan pegawai BPHN.

(Gofar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *