banner 728x90

Bekasi Menuju Predikat Kota Toleran, Setara Institute Sorot Fungsi ASN dan Masyarakat Sipil 

banner 468x60

Inpopedia, Bekasi, 27 November 2025 – Peneliti Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) dari Setara Institute, Achmad Fanani Rosyidi, menegaskan bahwa Bekasi sedang berada di jalur yang benar (on the track) untuk mendapatkan gelar Kota Paling Toleran di Indonesia pada tahun depan.

Hal ini berkat pencapaian dan peningkatan yang telah dilakukan pemerintah kota selama empat tahun terakhir.

banner 325x300

Dalam sebuah wawancara  eksklusif di program podcast AsMEN Talk yang dipandu oleh M. Hatta Tahir di Studio Asistensi Media Nasional (AsMEN) Cikunir, Jakasampurna, Kota Bekasi, Fanani menyebutkan bahwa perkembangan toleransi di Bekasi menunjukkan kemajuan signifikan berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) yang setiap tahun diluncurkan oleh Setara Institute.

“Dalam sebelas kali penilaian yang kami selenggarakan, Kota Bekasi menunjukkan kemajuan yang sangat positif. Pada tahun 2020, Bekasi berada di posisi 10 besar, kemudian meningkat ke peringkat 7, setelah itu ke posisi 5, dan pada tahun 2023 mencapai peringkat ke-2 secara nasional,” ungkap Wakil Ketua Majelis Pemuda Perdamaian ini.

Namun, Bekasi harus turun kembali ke peringkat 7 pada tahun 2024 karena adanya beberapa kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan yang terjadi di masyarakat, yang menjadi salah satu faktor utama dalam penilaian Setara Institute.

“Sejak tahun 2020 hingga 2023, pemerintah kota telah banyak mengeluarkan kebijakan yang mendukung toleransi. Namun, di dalam masyarakat masih terdapat beberapa pelanggaran KBB. Ini yang menyebabkan posisi Bekasi menurun. Kami harus bersikap objektif, tidak bisa hanya memberikan pernyataan tanpa tindak lanjut,” tegasnya.

Fanani berpendapat bahwa meskipun pemerintah Bekasi sudah menunjukkan perhatian dan komitmen yang kuat terhadap kerukunan antarumat beragama, tantangan terbesar saat ini adalah memperkuat masyarakat sipil. Ia menekankan pentingnya memperluas ruang partisipasi publik dalam proses demokrasi agar masyarakat dapat berkontribusi aktif dalam upaya toleransi.

Ia merekomendasikan agar pemerintah kota meningkatkan promosi terhadap toleransi, pendidikan mengenai KBB, serta pencegahan pelanggaran di tingkat komunitas, termasuk dengan mengadakan pelatihan dan penyadaran bagi ASN, yang akan segera diimplementasikan oleh pemerintah kota.

“Secara umum, Kota Bekasi masih berada di jalur positif. Namun, tantangan untuk tahun 2025 harus lebih difokuskan pada pencegahan pelanggaran, peningkatan kesadaran masyarakat, serta pengajaran nilai-nilai toleransi kepada ASN agar kasus yang pernah viral tidak terulang,” jelasnya.

Fanani juga menekankan pentingnya pendekatan baru untuk memberdayakan masyarakat sipil.

“Saran saya, Pemkot Bekasi perlu memberikan lebih banyak ruang bagi partisipasi masyarakat sipil dalam proses demokrasi yang ada. Memperkuat masyarakat sipil adalah kunci agar Kota Bekasi bisa mencapai posisi teratas pada tahun 2026,” katanya.

Dengan catatan dan rekomendasi tersebut, Setara Institute menilai bahwa Kota Bekasi memiliki peluang besar untuk menjadi kota paling toleran di Indonesia pada tahun 2026, asalkan perbaikan di tingkat akar rumput dapat dilakukan dengan tepat dan berkelanjutan.***

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version