Inpopedia, Bekasi — Upaya pemberdayaan ekonomi bagi para tukang becak kembali mendapatkan perhatian serius melalui kegiatan pelatihan UMKM takoyaki yang digelar pada Minggu, 23 November 2025, bertempat di Kantor Sigap Satuan Gerak Aksi Peduli. Kegiatan ini menghadirkan seorang pelatih sekaligus owner usaha takoyaki sukses yang berbagi pengalaman dan keterampilannya kepada puluhan peserta.
Program pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif sosial untuk membantu para tukang becak meningkatkan pendapatan, terutama di tengah tantangan ekonomi yang semakin berat. Dengan memberikan keterampilan tambahan di bidang kuliner, diharapkan para tukang becak memiliki peluang usaha mandiri yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Dalam sesi pembukaan, perwakilan Sigap Satuan Gerak Aksi Peduli menyampaikan bahwa pelatihan ini didesain agar mudah dipahami dan dapat langsung diterapkan oleh para peserta. Mereka menekankan pentingnya transformasi ekonomi di akar rumput, khususnya bagi kalangan pekerja informal seperti tukang becak yang seringkali mengalami fluktuasi pendapatan harian.
Pelatih utama yang telah sukses menjadi pemilik usaha takoyaki menceritakan perjalanan bisnisnya, mulai dari modal kecil hingga berhasil mengembangkan usaha dengan omzet yang terus meningkat. Ia memaparkan berbagai teknik dasar pembuatan takoyaki, mulai dari pemilihan bahan berkualitas, pengolahan adonan, hingga strategi rasa yang disukai konsumen. Selain itu, peserta juga diajarkan cara menentukan harga jual, teknik promosi sederhana, hingga tips menjaga kualitas makanan agar tetap konsisten.
Para tukang becak terlihat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka tidak hanya mempraktekkan langsung pembuatan takoyaki, tetapi juga bertanya tentang strategi pemasaran dan cara memulai usaha dengan modal terbatas. Banyak yang mengaku mendapatkan harapan baru untuk memiliki penghasilan tambahan, sehingga tidak hanya bergantung pada pendapatan dari menarik becak.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan peluang usaha mikro yang dapat meningkatkan kesejahteraan para tukang becak di Bekasi. Dengan keterampilan baru yang mereka dapatkan, para peserta diharapkan mulai mencoba memproduksi dan menjual takoyaki di sekitar pangkalan becak atau di lingkungan tempat tinggal mereka.
Sigap Satuan Gerak Aksi Peduli berencana melanjutkan program serupa dengan memberikan pendampingan lanjutan, termasuk dukungan peralatan usaha bagi peserta yang berkomitmen untuk memulai bisnis. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi dapat dimulai dari hal sederhana namun berdampak besar bagi kehidupan masyarakat kecil. Kirom
















