banner 970x250
Daerah  

MoU Bupati Takalar dengan KCI Tingkatkan Program Literasi Digital 

banner 120x600
banner 468x60

Inpopedia , Takalar –
Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye,. MM  menandatangani MoU atau kesepakatan  antara Pemerintah Kabupaten Takalar dengan Kaizen Collaborative Impact (KCI) tentang Program Literasi Digital, di Ruang Rapat Bupati Takalar, Selasa 9 Desember 2025.

Bupati Takalar mengatakan bahwa sekarang kita berada pada zaman digitalisasi, periode di mana semua serba digital. Teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat dan semakin terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan masyarakat. Sehingga kerjasama ini tentu sangat penting dalam memberikan edukasi pemanfaatan AI di Kabupaten Takalar.

“Kerjasama ini dapat membantu Takalar dalam edukasi pemanfaatan AI, terutama di sektor pendidikan dan UMKM. AI itu seperti orang yang otaknya jenius tapi tidak punya hati. Jadi manusialah yg memanfaatkan secara bijak dan humanis” ujarnya Bupati.

Saat ini semua keperluan menggunakan AI, orang- orang cukup nulis misalnya jenis-jenis bumbu lalu AI diperintahkan buat resep menu masakan, maka AI langsung membuatkan resep menu masakan.

Akan tetapi AI tentu juga punya implikasi negatif atau dampak buruk atas ketidaktepatan dalam menggunakan dan memanfaatkan AI.

“Dalam penggunaan AI perlu ada upaya mengelola dengan baik, sehingga dampak sosialnya bisa terkendali atau menurut orang Kaizen Collaborative Impact jangan sampai akhirnya menimbulkan bencana sosial yang susah dimitigasi”Ucap Daeng Manye.

Sementara itu, Kaizen Collaborative Impact (KCI) diwakili oleh Executive Director, Ibu Ismita Saputri dalam penjelasannya mengatakan bahwa bentuk kerjasama kita hari ini dengan Pemerintah Kabupaten Takalar adalah kegiatan edukasi pemanfaatan AI yang etis , Bijak dan Bertanggung Jawab untuk sektor pendidikan dan bagaimana AI dapat produktif untuk sektor UMKM melalui program AI Ready ASEAN dan AIM ASEAN yang merupakan program Inisiasi dari ASEAN Foundation bekerjasama dengan Google.Org.

Dijelaskan pula, Kaizen Collaborative Impact adalah Local Implementing Partner dari ASEAN Foundation untuk program dari Google.org

“Plagiarisme di Indonesia saat ini cukup tinggi dan menghawatirkan dimana salah satunya karena sistem parenting terbiasa hanya melihat hasil bukan pada prosesnya sehingga anak-anak cenderung terbiasa mengambil jawaban instan hanya dari AI. Sedangkan, diluar negeri banyak negara yang membatasi penggunaan AI dan sosial media untuk anak-anak seperti di Jepang yang sudah diajarkan budaya malu dalam pemanfaatan AI dalam proses belajar secara akademik” Jelasnya.

AI memang banyak manfaatnya tetapi kita harus bijak dalam menggunakan, olehnya itu perlu ada pengawasan bagi anak didik kita dalam penggunaan AI agar tidak menimbulkan hal-hal negatif.

Penandatangan disaksikan langsung oleh Sekda Takalar dan semua pimpinan OPD dan beberapa perwakilan kepala sekolah.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *